Tag
Sebagai ibu menyusui yang juga masih bekerja, keberadaan Nursery Room (ruang menyusui) di area bekerja dan perkantoran tuh sangat-sangat penting. Kebayang gak, bagaimana caranya mau pumping kalau gak ada ruangan khusus yang disediakan? masa harus pumping dibawah kolong meja? masa harus ngumpet-ngumpet di tangga darurat? di gudang arsip? atau yang lebih horor lagi, di T O I L E T???! ngebayangin harus nongkrong di toilet dengan kuman-kuman berseliweran plus bau-bau ajaib aja udah yakkzz banget ya.., apalagi beneran harus nongkrong disitu dan pumping 😦
Untungnya, pemerintah kita sangat peduli dan tau betul bahwa ASI adalah yang terbaik untuk bayi 0-2th. Sehingga pemerintah mengeluarkan UU yang mendukung bahkan mewajibkan ketersediaan Nursery Room di lingkungan bekerja, fasilitas umum seperti mall, dll.
Salah satu UUnya ada di dalam Pasal 128 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (“UU Kesehatan”) yang berbunyi:
(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
(2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
(3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
Daaaan..ada banyak lagi. Coba aja google dengan keyword “UU tentang ASI” atau kunjungi situs aimi-asi.org, disitu pasti kalian bisa temukan banyak banget UU yang membahas tentang ASI. Jadi, sudah jelas dong ya, sebagai ibu menyusui kita punya hak loh, gak peduli dimana kita bekerja, UU ini ada untuk kita dan anak-anak Indonesia (bayi-bayi kita tentunya).
Sayangnya, gak semua perusahaan atau atasan sudah dengan serius menyikapi akan hal ini. Buktinya? masih banyak kok area perkantoran yang tidak memiliki ruangan khusus sebagai Nursery Room atau yang karyawatinya tidak diberikan waktu untuk pumping. Sebenarnya, gak cuma di area perkantoran saja, di tempat umum seperti mall pun seharusnya diperhatikan keberadaan dari ruangan tsb. Tapi karena saya ibu bekerja jadi saya ingin lebih menyoroti tentang nasib teman-teman saya, para ibu bekerja yang berjuang untuk tetap menyusui anaknya.
Karena tidak adanya fasilitas Nursery Room ini, gak jarang para ibu menyerah dalam memberikan ASI bagi bayi mereka. Gimana nggak, masa memerah ASI harus di toilet yang notabene banyak banget bakterinya? Belum lagi kalau di bilik sebelah ada yang lagi BAB *tutup idung*, atau kondisi toilet tidak bersih dan baunya amit-amit. Tega nyuruh untuk ngasih ASI yang bercampur dengan bau-bau kotor begitu ya? belum lagi kesterilannya diragukan. Atau, lagi asik-asiknya pumping ehhh dicariin terus ama atasannya, trus diinterogasi, trus diingetin bahwa target kerjaan harus selesai hari ini juga bla bla bla. Malahan ada atasan teman saya yang mengatakan bahwa jam kerja harus digunakan sebaik-baiknya untuk bekerja, laaaah pumping itu apa main-main ya? *sewot saya* itu juga kan sedang ‘bekerja’ untuk mencerdaskan anak bangsa yak?!
Jadi jelas banget, sosialisasi tentang UU ASI ini masih harus sering digalakkan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Jangan cuma sekedar tulisan UU saja tapi kalau perlu diiklankan juga dong di TV or di banner-banner gitu, jangan cuma rokok aja yang iklannya banyak banget dimana-mana, ya kan? ya dooong yaaaa (padahal jelas-jelas rokok bikin orang sakit, huh!)
Tapi, saya salut sama para ibu yang tetep ngotot ngASI buat anaknya meskipun tidak ada fasilitas Nursery Room dikantornya dan terpaksa mojok di toilet, dan juga untuk emak-emak yang harus ngumpet-ngumpet dari atasannya untuk cari waktu pumping. Hebat!! *angkat topi Luke buat tante-tante cantikz*
Saya, termasuk yang beruntung. Di tempat saya bekerja, tersedia Nursery Room yang cuantikk, ciamikkk dan nyaman untuk para pejuang ASI. Dilengkapi dengan access card supaya gak sembarang orang masuk (mengingat ada accident beberapa kali). Dengan 4 ruangan yang didesign cukup manis, dilengkapi wall paper yang beda2 antara ruang 1-ruang 4. Juga sofa putih (walau kayaknya lebih cocok jadi sofa refleksi, nyaman banget buat bobo soalnya hehehe), ada kulkas lengkap dengan freezer, ada alat steril botol, ada CD player/ radio set, ada tempat sampah. Penasaran gak sih kayak apa penampakannya? niiihhh dia 😀
Dengan tampilan Nursery Room yang boleh dibilang cantik ini gimana saya gak makin semangat pumpingnya, ya gak? hehe tapi, bukan berarti gak ada kekurangannya loh. Di ruangan yang terlihat cantik ini, sayangnya masih ada yang tidak ada. Disini gak ada dispenser, which is sangat dibutuhkan buat para ibu yang pumping. Sebelum dan sesudah pumping tuh dahaganya kan luar biasa, habis dikuras soalnya kaaaan.
Dan tidak ada washtafel beserta sabun + tissue. Jadi gak bisa nih bersih-bersihin botol disini. Masuk ruangan ini pokoknya semua harus sudah siap, dan jangan harap bisa cuci-cuci apa gitu disini. Bagusnya, lokasi toilet gak begitu jauh dari ruangan ini, jadi masih tertolonglah.
Btw, Nursery Room ini gak jadi dalam sekejap loh, dulunya gak begini bentuknya. Tapi Nursery Room dijaman awal saya pumping *macam tua banget sayah :D*, cuma duduk di karpet, dipisah tirai-tirai dan that’s it!! tidak ada fasilitas lainnya.
Meskipun begitu, saya kangennnn masa-masa itu. Masa-masa dimana para emak pumping ngumpul bareng, sambil ngobrolin mulai dari anak, hasil pumping ASI, acara tv ampe perintilan ini itu dan saling kenal jadinya karena gak terpisahkan oleh tembok dan pintu. Ehh, sampe bikin arisan loh akhirnya hahaha.
Kalau anda berkesempatan mengunjungi Allianz Tower dan ingin menyusui, gak perlu khawatir walaupun gak punya access cardnya. Boleh loh minta tolong ke security, nanti dibukain pintu tapiiii gak boleh bikin berantakan dan hanya yang berkepentingan saja yang masuk ya yaitu emak & babynya. Selain dari itu, siap-siap dan jangan sedih karena akan dapet tatapan sinis dari para pejuang ASI di Allianz. Yaaa macem singa kalau kedatangan tamu tak diundang gitu deh bok *LOL*
Mudah-mudahan buat para pejuang ASI yang juga ibu bekerja, gak menyerah ya meskipun gak ada fasilitas Nursery Room di tempat kerjanya. Tetap semangat untuk memberikan ASI kepada si kecil.
Dan buat para pengusaha, para bos-bos besar…semoga disadarkan betapa pentingnya fasilitas ini untuk kami para pejuang ASI. Kalau hati tenang dan tentram karena kebutuhan anak terpenuhi, kinerja kami pun pasti akan menjadi lebih baik, dan perusahaan untung. Ya kan? *macam gaya orator*
Buat para pihak terkait dan pemerintah, semogaaaaaa bisa bergerak lebih agresif lagi untuk mempromosikan tentang UU ASI tsb dan ‘memaksa’ agar fasilitas Nursery Room segera disediakan. Gak harus yang lega dan mewah, tapi nyaman dan bersih, itu sudah sangat baik dan cukup buat para pejuang ASI 😉